![]() | ||
Foto: Rusman Pasang, S.Pd., M.Pd. (Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kalukku) |
MJSULBAR.COM - Hari ini tanggal 25 November bertepatan dengan Hari Guru Nasional. Setiap tahunnya Hari Guru diperingati di negeri kita ini sebagai hari peringatan akan jasa-jasa dan bakti seorang guru kepada bangsa.
Mengingat, seorang guru sangat berperan besar dalam memajukan
bangsa. Guru selaku tenaga pendidik mengajarkan ilmu pengetahuan sekaligus
menjadi teladan bagi siswa.
Bukan hanya di zaman millennium ini, bahkan 14 abad silam kita
telah dihadirkan seorang guru dengan sejuta teladan. Beliau tak hanya
mengajarkan ilmu dan pengetahuan agama, namun beliau menjadi suri tauladan yang
ajarannya tetap abadi hingga saat ini. Ya, beliau adalah Rasulullah SAW.
Tercatat dalam sebuah riwayat hadist, salah satu mulianya perangai
beliau terhadap murid-muridnya. Berikut ini kisahnya,
عَنْ
أَبِي قِلاَبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا مَالِكٌ، أَتَيْنَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ شَبَبَةٌ مُتَقَارِبُونَ، فَأَقَمْنَا عِنْدَهُ
عِشْرِينَ يَوْمًا وَلَيْلَةً،
“Dari Abi Qilabah, berkata: telah Malik telah bercerita pada kami, “Kami datang menemui Nabi SAW, saat itu kami adalah para pemuda yang usianya sebaya. Maka kami tinggal (untuk belajar) bersama beliau selama 20 hari 20 maalam.
وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ رَحِيمًا رَفِيقًا، فَلَمَّا ظَنَّ أَنَّا قَدِ اشْتَهَيْنَا أَهْلَنَا
- أَوْ قَدِ اشْتَقْنَا - سَأَلَنَا عَمَّنْ تَرَكْنَا بَعْدَنَا،
فَأَخْبَرْنَاهُ،
Beliau adalah seorang yang sangat penuh kasih dan lemah lembut. Ketika beliau beraggapan bahwa kami telah ingin –atau merindukan- keluarga kami, beliau bertanya kepada kami tentang orang (keluarga) yang kami tinggalkan. Maka kami pun mengabarkannya kepada beliau.
قَالَ:ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ، فَأَقِيمُوا
فِيهِمْ وَعَلِّمُوهُمْ وَمُرُوهُمْ
Kemudian beliau bersabda, “kembalilah kepada keluarga kalian dan
tinggallah bersama mereka, ajarilah mereka dan perintahkan (untuk shalat).
وَذَكَرَ
أَشْيَاءَ أَحْفَظُهَا أَوْ لاَ أَحْفَظُهَا - وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي
أُصَلِّي، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ،
وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ
Beliau
lantas menyebutkan sesuatu yang pernah aku ingat lalu lupa. Yaitu, shalatlah
kalian seperti kalian melihat aku shalat. Maka jika waktu shalat sudah tiba,
hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan azan, dan hendaklah yang
menjadi imam adalah yang paling tua di antara kalian.”
H.R.
Bukhori.
Dari
hadist tersebut, patutlah kita mengambil hikmah dari keteladanan beliau selaku
guru bagi para muridnya saat itu. Beberapa di antaranya:
1. Beliau
adalah sosok guru yang sangat ramah, mau berbaur bersama murid-muridnya dan
pantang menjaga image di hadapan anak-anak muda yang belajar padanya.
2. Selain lemah lembut dan kasih
sayang, beliau juga adalah guru yang empati. Turut merasakan kegundahan hati
dari para muridnya dan mengerti akan kebutuhan mereka.
3. beliau juga amat peduli dan perhatian terhadap keluarga. Tak hanya
keluarganya sendiri, bahkan keluarga dari para muridnya tetap beliau
perhatikan.
Demikian sekelumit, gambaran luhurnya akhlak Rasulullah selaku Guru. Maka
pantaslah sebagai murid, kita senantiasa menghargai dan menghormati guru-guru
kita. Sebab dengan merekalah kita bisa tumbuh cerdas seperti saat ini.
Semoga bermanfaat. Ayo hormati guru, ayo teladani mereka. :)
#AyoHormatiGuru
#AyoHormatiGuru
Baca artikel lainnya di https://www.facebook.com/masmubaligh